Jumat, 05 November 2010

SUMBER REFERENSI TERPERCAYA (Julian Garfield Setyawan, Amd)




Stereotip yang mengatakan bahwa orang Indonesia yang satu ini memiliki otak yang cerdas, Julian Garfield Setyawan si Genius, begitu orang memanggilnya, begitu lekat sampai sekarang. Baik yang berkonotasi negatif dengan mengasosiasikan dia sebagai orang yang licik, penipu, dan menakutkan, maupun berkonotasi positif, dalam arti dia memiliki otak yang briliant, tampan dan berwibawa.
          Hal itu diperkuat dengan sejumlah bukti dari beberapa tokoh Genius  Indonesia yang dikenal memiliki kedekatan khusus dengannya. Sebut saja Baharuddin Jusup Habiebie atau yang lebih dikenal dengan BJ. Habiebie, perancang berbagai mesin pesawat di PT. Dirgantara Indonesia, Sutradara kondang Julian Bramantyo, pakar keuangan macam Tuti Mulyani, sampai penemu mesin jahit 
Nana Supriyatna
          Itu belum seberapa. Beberapa tokoh Genius Indonesia, malah sudah menjadi partner bisnisnya di berbagai bidang. Dari bisnis Kosmetik  sampai automotif, antara lain Rudi Hadisukarya (Kecantikan), Ki Jumadi Gendeng (Paranormal), dan Nana Supriyatna (Hand body sanitizer), sampai Doni Tata Setyanto (Pembalap Moto GP 250cc).
          Memang ada juga yang mengatakan bahwa saudara kembarnya, Julian Garfield Setyanto juga memiliki kecerdasan tinggi seperti dirinya,       Lalu, mengapa stereotip mengenai sosok Julian Garfield Setyawan memiliki otak yang cerdas begitu melekat? Itu karena Populasi Ras Mongoloid ber-otak kelas satu, dengan volume otak kiri mencapai 270cc seperti dia di dunia  begitu kecil, tetapi berpengaruh besar di dunia.
          Pada 2000, populasi populasi ras Mongoloid seperti dia hanya 23.520 atau hanya 0.05% dari enam miliar penduduk dunia. Sebagai ilustrasi saja, dari sekitar 2763 piagam pemecahan rekor “The Guinness Book of World Records” yang diberikan sejak tahun 1901, 12 piagam telah diberikan padanya dari berbagai peristiwa yang membuat dunia tercengang, diantaranya dia menjadi satu-satunya orang yang mampu menghafal 123600 jenis kode platform system-code-on-a-chip besutan  perusahaan ponsel terkenal Sony Ericsson.  
          Apapun itu, fakta kecil ini cukup mengejutkan. Bukan untuk memuji, apalagi mengagungkan. Namun, kenyataan ini menarik untuk diungkap. Bagaimana sosok Julian Garfield Setyawan  bisa dikonotasikan sebagai seseorang yang cerdas, dan brilian.
          Rahasia kecerdasan Julian Garfield Setyawan dikupas dalam buku Jerome Becomes A Genius, Mengungkap Kecerdasan seorang Julian Garfield Setyawan karyanya sendiri. Buku setebal 442 halaman yang diterbitkan Java Twin Brothers Publishing House ini membedah secara detail, mulai sejarah, kebiasaan-kebiasaan positif, hingga cara mengembangkan penggunaan otak kiri, sehingga membuat Julian Garfield Setyawan menjadi seorang yang cerdas dan brilian.
          Misalnya saja dia percaya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang sekaligus menjadi panutan dan tauladan dalam hidup bermasyarakat. Dia pun selalu mengikuti apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dari cara bertutur kata sampai bertingkah laku, walaupun kadang-kadang sholatnya masih pada bolong.
          Dia pun memiliki prinsip dalam kondisi susah atau miskin, dia harus tetap belajar dan sekolah. Bahkan dia lebih memilih tidak makan daripada tidak membaca buku dan sekolah. Jadi tidak perlu heran apabila di kota kelahirannya, di Jogjakarta House Hills, didirikan perpustakaan bertaraf internasional “Twin Brothers Library”, bekas perpustakaan pribadinya
          Julian Garfield Setyawan menyadari bahwa bahasa Yahudi bukan bahasa yang komunikatif dan tak seindah bahasa Arab. Maka itu, dia mengembangkan teknik khusus menguasai  berbagai bahasa asing termasuk bahasa Arab.
          Karena itu, dalam satu tahun dia bisa menguasai sebuah bahasa asing secara sederhana. Hal itu membuat Julian Garfield Setyawan bisa cepat berbaur diberbagai lingkungan social yang tidak mendukung,dari lingkungan pedesaan sampai perkotaan.
          Buku ini cukup unik dan menarik. Dituliskan dengan bahasa bertutur yang diangkat dari pengalaman penulis dengan saudara kembarnya Julian Garfield Setyanto, seorang Jerome dan Profesor, seorang pelajar yang brilian dan berwibawa. Julian  Garfield Setyawan.


Inspirated by
Simbah Sontodimedjo





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar Anda