Jumat, 29 Juli 2011

KINI KU TLAH MENYANDANG GELAR AHLI MADYA

Picture.1. Aku dan ayah

U
sai sudah perjalananku menempuh kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Bogor. Hanya dengan bermodalkan uang hasil pinjaman sebesar Rp. 2.000.000, kepada salah seorang atasan di tempatku bekerja (walaupun masih kurang), dan semangat menuju perubahan, aku bersama dengan adikku berniat melanjutkan sekolah lagi. Setelah melalui proses yang panjang dan pertimbangan dari berbagai sisi, akhirnya tepat pada tanggal 7  Maret 2008 aku mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa baru di perguruan tinggi yang meluluskanku menjadi seorang Ahli Madya sekarang ini. Tentunya di bidang IT (Information Technology). Semangat dan dukungan yang besar dari kedua orangtuaku, dan juga semua saudara-saudaraku, khususnya kakak ketiga, Tri Murniati, yang telah begitu banyak membantuku selama 3 tahun menjalani perkuliahan. Dia yang selalu sabar menghadapi kami berdua, saat kelelahan, dan dia pula yang selalu membangkitkan semangat untuk terus berjalan bahkan berlari mengejar mimpi. Rela bangun pagi untuk membuatkan sarapan nasi goreng, rela berjibaku dengan panasnya pabrik textil bersama mesin-mesin jahit, dan rela tidak makan demi kami. Perjuangannya sebagai kakak dan pengganti seorang figur ibu di sini begitu besar. Namun sebelum aku membalas semua kebaikannya, kini dia telah pergi jauh ke tanah Papua bersama suami yang sedang ditugaskan dan bekerja di sana. Semoga saja dia hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Amien.
Dimulai dari perbincangan kecil kami di sebuah kamar kos-kosan berukuran 3x5 meter bersama kakak kami, Tri Murniati sepulang dari dia bekerja.
” Yu, mumpung isih anyar kerjo, aku tak kuliah yo?”, kataku dalam bahasa Jawa yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah, Yu (panggilan untuk kakak perempuan), mumpung masih baru kerjanya, gimana kalau aku kuliah?
” Yowes kuliah wae, rapopo wong loro karo dik Anto!”, jawab kakakku yang berarti setuju dan memberi semangat, karena niat untuk melanjutkan sekolah sebenarnya sudah ada sejak aku lulus SMA di Purworejo, namun karena masalah biaya dan ketidakmampuan dalam hal financial keluarga, akhirnya niat itu kandas. Ayahku hanyalah seorang buruh tani, begitu juga ibuku. Melihat kondisi seperti ini, aku sebagai anak harus pandai-pandai berkaca diri, siapakah aku ini? Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Tanah Pasundan, Bogor mencari pekerjaan hanya dengan bermodalkan ijazah SMA dan uang Rp. 75.000,- dari orang tua. Namun setelah kurang lebih 1 bulan berjuang mencari pekerjaan dari satu tempat ke tempat yang lain, akhirnya kami  mendapatkan sebuah pekerjaan di salah satu perusahaan makanan di kota itu, nah di sinilah awal mula karir kami dirintis.
Picture.2. Bersama Om Rinduana dan Ayah tercinta
Perjalanan kehidupan seseorang tidaklah semudah yang dibayangkan serta tak selamanya indah dan lancar, begitu juga denganku. Setelah bekerja selama 3 tahun di perusahaan milik orang Italia itu, aku diberhentikan selama 2 bulan karena masalah prosedur kontrak dan recruitment, sedangkan aku sendiri masih harus membiayai kuliah dan makan agar tetap bisa bernapas, Nah di sinilah kesabaran seorang Tri Murniati, kakak kami diuji, selama hampir 2 bulan, dialah yang selalu mengurusi kami, namun alhamdulillah tidak sampai meminta bantuan dalam hal keuangan, karena aku masih mempunyai tabungan untuk sekedar berangkat dan memenuhi kebutuhan sebagai seorang mahasiswa. Terima kasih kak, aku berikan apresiasi yang tinggi atas kesabaran yang telah kau contohkan kepada kami.
Picture.3. Alice hanifah

 Berbicara tentang dunia perkuliahan yang aku tempuh selama 3 tahun terakhir ini, tidak bisa terlepas dari campur tangan seorang wanita bernama Alice, gadis asli Sunda yang kini menjadi kekasihku. Dia adalah sosok perempuan yang idealis dan dinamis. Selalu berpikir positif dan mawas diri, walaupun kadang-kadang sifat kekanak-kanakannya masih sering terlihat. Dialah yang selama 3 tahun menemaniku menjalani aktivitas perkuliahan, dari mulai pertama kali aku masuk kuliah sampai aku diwisuda tangggal 29 Mei 2011 di Istora Senayan Jakarta. 
Picture.4. Aku dan Alice

Kesetiaan dan cintanya kini yang membuatku tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang. Berkat cintanya itulah, hidupku menjadi lebih berwarna. Teringat kejadian tahun 2010 saat aku mulai kehilangan semangat karena kontrak kerjaku sudah habis, dialah yang selalu membisikkan semangat hidup di telingaku, yang selalu meniupkan cinta di relung-relung hatiku yang mulai goyah. 
Aku ucapkan terima kasih kepada:
  1. Allah SWT
  2. Kedua orang tuaku, Bp. Supardjo, dan Ibu Ngatiyah
  3. Kakakku, Suhono, Suharti, dan Tri Murniati, dan adikku Julian Setyanto
  4. Adekku, Alice Hanifah yang begitu banyak membantuku
  5. dan segenap umat manusia yang telah kontak denganku


Untuk melihat koleksi foto wisudaku silahkan kunjungi link berikut:
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.225844487426838.68560.100000038661516

Kamis, 14 April 2011

WISATA ALAM, ROHANI, PLUS WISATA KULINER DI MASJID ATTA'AWUN PUNCAK BOGOR


            Inilah yang menarik dari perjalanan untuk sekedar memenuhi hasrat hobby travelingku kali ini, wisata dengan 3 fasilitas istimewa sekaligus. Wisata alam, wisata rohani, dan wisata kuliner di Puncak Bogor.
          Perjalanan ini dimulai dari pusat kota Bogor, tepatnya pukul 09.30 WIB, dari sana aku bersama Alice, kekasih sekaligus teman hidupku memulai perjalanan menggunakan sepeda motor. Tidak banyak perbekalan yang kami bawa waktu itu, hanya sedikit minuman ringan, dan snack ala kadarnya. Perjalananpun kami tempuh tidak lebih dari 2 jam dari pusat kota Bogor (saat jam kantor), karena memang tujuan kami adalah Masjid Atta’awun di Puncak. Rute yang kami lewati sangatlah menantang dan menarik , dimulai dari pasar Ciawi yang terkenal akan kemacetannya, Pertigaan Gadog, Taman Safari, Taman Matahari, dan yang terakhir adalah Wisata Alam Gunung Mas.
Panorama alam yang disuguhkan dalam perjalanan sangatlah indah, di kanan dan kiri yang terlihat hanyalah bukit bukit dengan kebun tehnya yang sangat subur, kadang terlihat beberapa gantole terbang di atas kami, karena memang lanscape untuk daerah Puncak sangat memenuhi syarat untuk olahraga yang satu ini.
Akhirnya tibalah kami di Masjid Atta’awun pukul 11:05 WIB, terlambat 10 menit dari perkiraanku sebelumnya, karena mungkin terlalu asyik dengan pemandangan alam yang menghipnotisku di perjalanan tadi. Oke tidak mengapa, karena memang itu tujuan travelingku kali ini, Yupzz.. benar sekali, wisata alam.
Dari depan, bangunan masjid Atta’awun terlihat sangat anggun, berdiri diantara dua perbukitan, dan dikelilingi berhektar-hektar perkebunan teh. Tanpa menunggu  lebih lama lagi, kamipun masuk melewati pintu utama yang sudah dijaga oleh beberapa sekuriti dan petugas parkir. Di sana kami dicatat no polisi kendaraan dan membayar uang parkir sebesar Rp. 3000,-, Tidak ada biaya masuk lain yang dibebankan pada kami, kecuali ongkos parkir tadi. Dengan wajah berseri seri karena kami tak harus merogoh kocek lebih dalam lagi, kamipun memarkirkan sepeda motor di tempat yang telah disediakan, lalu bergegas menuju dalam masjid. Sebelum masuk ke dalam masjid, kami disuguhi lagi pemandangan taman dan kebun bunga yang khusus disediakan untuk pengunjung beristirahat ataupun sekedar mengabadikan momen-momen indah dengan berfoto di sekitar masjid.
Sambil menunggu azan Dzuhur, kami beberapa kali mengabadikan momen itu dengan berfoto berdua. Sampai suatu kali ada seorang turis asing dari United Kingdom meminta bantuan kepadaku untuk memfoto dirinya, ” excuse me, can you help me to take pictures?” katanya dalam bahasa Inggris.
Yes of course, be happy, please!”, jawabku.
Sambil sedikit bercanda akupun menanyakan tentang namanya ,tempat tinggalnya, dari mana dia berasal, bersama siapa dia ke sini, dan
how can you know this place? with whom you travel. you certainly are very happy to visit the area this bogor!”, tanyaku, yah... dengan sedikit gurauan.
Setelah mengambil beberapa fotonya, akupun tak ingin rugi, aku juga meminta kepadanya untuk berfoto bersama denganku. Alhasil, kita sama- sama diuntungkan, dia bisa dapatkan apa yang dia mau, begitu juga denganku, dapet foto bersama bule, memang kelihatannya ”norak abis”, namun memang ini kenyataannya, aku seorang pemburu bule, untuk diajak berfoto bareng tentunya.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12:05 WIB, azanpun berkumandang, alunan nada yang terdengar panjang mengisyaratkan pada semua pengunjung masjid Atta’awun untuk bergegas mengambil air wudhu, begitu juga dengan kami, sebelum masuk kami menitipkan barang bawaan kami di tempat penitipan barang, dan lagi lagi di sini gratis, alias tidak dipungut biaya. Setelah itu aku menuju tempat khusus untuk berwudhu, Walaupun saat itu jam telah menunjukkan pukul 12:00, namun air yang digunakan untuk berwudhu sangatlah dingin, seperti air dalam kulkas kiranya. Berwudhu selesai, akupun  langsung masuk ke dalam ruangan masjid, yang terdiri dari dua lantai, lantai bawah untuk jamaah laki laki, sedangkan lantai atas dikhususkan untuk jamaah perempuan. Suasana di dalam masjid sangatlah berbeda, kesejukan yang semula hanya dapat kurasakan dalam tubuhku, kini  mulai merasuki pikiran dan hati. Kedamaian, dan ketenangan jiwa mulai kurasakan. Jiwa ini seakan terbawa terbang menghirup aroma surga.  
Sungguh luar biasa pesona kemegahan masjid Atta’awun yang dibangun pada tahun 1997 ini (kini dikelola oleh Yayasan Dharma Bhakti dan pembangunannya diprakarsai oleh R. Nuriana, Gubernur Jawa Barat saat itu sebagai antisipasi negatif lingkungan sekelilingnya), posisi Masjid Atta-Awun memang strategis  untuk disinggahi para musafir yang tengah melintasi jalur kawasan wisata pegunungan yang sejuk itu. Tegak disalah satu tonjolan persis dibibir ruas jalan raya puncak yang meliuk - liuk antara kota bogor dan cianjur, Atta_Awun tampil sebagai landmark baru di kawasan itu ( dan jujur saja), mengalahkan landmark lama sebagai tempat singgah, seperti puncak pass dan riung gunung.  Fisik bangunan masjid ini sendiri memang cantik dan asri. Terlebih dimalam hari. Sinar lampu dikubah dan taman lumayan benderang menembus kabut malam,sungguh menonjol diantara lekuk-lekuk kelam perbukitan teh.
Posisi masjid tepat berada di atas pelataran parkit. Ada trap- trap jalan berbatu kerikil rata untuk menuju bagian atas. Sebuah taman menghiasi lingkar latar depan masjid. Ada bangku berleha-leha sejenak. Terlebih pasangan-pasangan muda, mereka duduk-duduk sambil berbincang di bawah kabut malam atapun cahaya tipis matahari pagi, sambil menikmati panorama bukit-bukit diantara desir angin yang sejuk. Ada halaman parkir yang lumayan luas, dengan tenda-tenda pedagang di sekelilingnya, susu bandrek, jagung ataupun ubi bakar, dan banyak lagi. Juga pernak- pernik cendera mata tak bisa disangkal. Luasnya areal parkit inilah yang menjadi Masjid Atta-Awun banyak disinggahi orang. Tak cuma dijam - jam shalat lima waktu, bahkan sepanjang waktu, ada saja orang mampir untuk melemasakan kembali otot-otot kaki yang kaku setelah menempuh perjalanan dengan bermobil.
Keteduhan hati tentu saja akan lebih kita resapi disaf-saf masjid. Meninggalkan taman, akan kita temukan batas suci yang mengharuskan semua alas kaki dicopot. Tentu saja, tanpa pengumumanpun, semua pengunjung Atta-Awun otomatis mencopot dan menyimpan alas kaki di tempat penitipan. Karena untuk mencapai batas ruang masjid, kita mesti melewati cekungan jalan yang dilintasi parit kecil dengan air gunung yang mengalir di sepanjang waktu.Ujung celana ataupun kain panjang disingkapkan agar tidak tak basah saat kaki turun ngerobok  ke dalam air. Dingiiiin..........!! (itulah yang kurasakan waktu itu)


Rabu, 09 Maret 2011

BOGOR BOTANICAL GARDEN


Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 80 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi, dan IPB.

Sejarah Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida (hutan buatan atau taman buatan) itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal Van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.

Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg. Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Sekitar 47 hektar tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 spesies tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Haßkarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).

Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.
Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).
Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

Pada saat kepemimpinan tokoh-tokoh itu telah dilakukan kegiatan pembuatan katalog mengenai Kebun Raya Bogor, pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, pengumpulan tanam-tanaman yang berguna bagi Indonesia (43 jenis, di antaranya vanili, kelapa sawit, kina, getah perca, tebu, ubi kayu, jagung dari Amerika, kayu besi dari Palembang dan Kalimantan), dan mengembangkan kelembagaan internal di Kebun Raya yaitu:
a. Herbarium
b. Museum
c. Laboratorium Botani
d. Kebun Percobaan
e. Laboratorium Kimia
f. Laboratorium Farmasi
g. Cabang Kebun Raya di Sibolangit, Deli Serdang dan Purwodadi
h. Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha
i. Pendirian Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB)

Kebun Raya Bogor sepanjang sejarahnya mempunyai berbagai nama seperti :
a. s'Lands Plantentuin
b. Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang)
c. Botanical Garden of Buitenzorg
d. Botanical Garden of Indonesia
e. Kebun Gede
f. Kebun Jodoh.

Peristiwa
1. Penanaman Bunga Bangkai
a. Pada tanggal 19 Desember 1992, ditanamlah bunga bangkai jenis bunga bangkai Amorphophalus titanum Becc. (Araceae atau suku talas-talasan). Bunga ini berasal dari Muara Aimat - Jambi, dengan berat umbi 30 kg.
b. Pada tanggal 5 Februari 1994, muncul tunas bunga, kemudian pada tanggal 9 Maret 1994 tingginya telah mencapai 1 meter. Lima hari kemudian tinggi tanaman ini bertambah menjadi 1,5 meter. Karena tanaman ini termasuk langka, maka tanaman ini termasuk salah satu tanaman yang dilindungi dan dikembangbiakkan.

2. Tugu Peringatan Reinwardt
Pada 16 Mei 2006, memperingati 189 tahun Kebun Raya Bogor (KRB), Kedutaan Besar Jerman bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), meresmikan Tugu Peringatan Reinwardt di dalam kompleks kebun. Monumen sederhana di seberang kolam depan Istana Bogor tersebut diresmikan oleh Kepala LIPI Umar Anggara Jenie dan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Joachim Broudré-Gröger.

Peringatan ulang tahun ini juga dimeriahkan dengan acara "ASEAN-China Workshop Botanical Garden on Management and Plant Conservation". Selain Cina, kegiatan ini diikuti oleh negara anggota ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Kamboja, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Lokakarya itu bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang perkebunan dan konservasi tumbuhan di kawasan ASEAN-Tiongkok.

Puncak acara peringatan ulang tahun ditandai dengan penanaman bibit pohon oleh sepuluh Menteri Lingkungan Hidup ASEAN yang hadir dalam rangka acara "ASEAN Environmental Year" di Indonesia. Acara tersebut merupakan yang ketiga kalinya setelah yang pertama di Brunei Darussalam pada 2000 dan yang kedua di Kamboja pada 2003.

3. Rusak akibat badai
Pada 1 Juni 2006 sekitar pukul 20.00-20.30 WIB, sebanyak 124 pohon di Kebun Raya Bogor yang banyak di antaranya berusia di atas 100 tahun tumbang akibat angin kencang dan badai. Berkaitan dengan itu, kebun raya ditutup untuk umum minimal selama satu pekan guna pembenahan pohon-pohon tumbang tersebut.

Kerusakan yang terjadi di Kebun Raya Bogor (KRB) sangat memprihatinkan. Kerusakan bukan hanya beberapa bidang pagar besi roboh tertimpa pohon, atau belasan pohon tumbang yang terlihat dari jalan raya yang mengitari KRB, tetapi juga kondisi di dalam KRB.

Areal kebun dekat pintu coklat Istana Bogor, yang tidak terlihat dari jalan raya, porak-poranda. Pohon-pohon yang diameternya 50 sentimeter dan tingginya 30-50 meter roboh, rebah malang melintang di tanah dan jalan-jalan di dalam KRB. Di antaranya ada pohon yang diameter pangkalnya sampai satu meter lebih tumbang, tercerabut dengan akar-akarnya.

Kerugian material KRB mencapai miliaran rupiah, sementara kerugian imaterial tidak dapat dihitung karena semua pohon koleksi dan usianya sudah sangat tua

Kunjungan
a. Pada hari Minggu dan hari libur kebun raya sangat ramai dengan pengunjung
b. Kebun Raya Bogor dibuka setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore.
c. Harga tanda masuk Rp.9500 (Maret 2011)
d. Mobil Roda 4 Rp. 15.000 dan Motor Rp. 3000 (maret 2011)
e. Pintu gerbang utama ada di sebelah Selatan, sedangkan pintu-pintu yang lain hanya dibuka pada hari Minggu dan libur.
f. Untuk masuk ke rumah anggrek di dalam KBR, penungunjung dikenakan tambahan Rp.1000.

Rabu, 23 Februari 2011

CANDI PRAMBANAN BUKTI SEJARAH HINDU TERBESAR DI ASIA

Bila Anda ke Yogyakarta, sempatkanlah mengunjungi salah satu situs warisan dunia UNESCO dan candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, Prambanan. Candi Prambanan adalah bangunan yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung.

Photo credits - Java Twin Brothers Publishing House

Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada bagian tengah area candi ini dibangun taman.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi. Oleh banyak kalangan Candi Prambanan kerap disebut sebagai Candi Loro Jonggrang.
Photo credits - Java Twin Brothers Publishing House
Pada 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Kemudian pada 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi. Beberapa waktu kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak.

Pada 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis, sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran kembali.

Pada 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada 1930. Pada 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga 1993.

Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Selain itu, masih terdapat dua candi apit, empat candi kelir, dan empat candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, Anda akan menemui empat ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara tiga ruangan lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, Anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga candi Brahma yang terletak di sebelah selatan candi Siwa, Anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah candi Garuda yang terletak di dekat candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang.
Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa)

Photo credits - Java Twin Brothers Publishing House

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada penduduk di sana. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Prambanan, khususnya candi Brahma. Hingga saat ini perbaikan masih terus dilakukan dan beberapa di antaranya sudah rampung.

Untuk mencapai Prambanan, cukup mudah, dengan berbagai macam pilihan penerbangan Anda bisa sampai ke Yogyakarta dan dari pusat kota gudeg tersebut, Anda bisa menyewa mobil atau taksi menuju ke candi Prambanan dengan waktu tempuh sekitar setengah jam.

Baca juga blog juliangarfieldsetyawan.blogspot.com

KARAKTER DALAM NOVEL KARYAKU


       Sebelumnya aku ingin memperkenalkan wajah-wajah baru di dunia hayalku. Dalam cerita ini merekalah yang bermain dan berinteraksi secara langsung denganku. So, biar lebih ngerti  jalan ceritanya simak dan pelajari dengan baik karakter mereka !

# Julian Garfield Setyawan #
Inilah “ aku ” yang menjadi tokoh utama, sekaligus menjadi ikon dalam cerita ini. Di sini aku berperan sebagai Julian, seorang anak petani miskin dari sebuah kota kecil di perbatasan Jawa Tengah dan Jogjakarta. Selain mempunyai kepribadian yang unik dan menarik, pandai dalam memecahkan suatu masalah, penuh dedikasi tinggi, pantang menyerah, dan tegas dalam setiap mengambil keputusan, dia juga mempunyai jiwa kepemimpinan yang tak kalah hebatnya dengan adiknya sendiri, Julian Anthony Van Lavoisier. Jiwa kepemimpinannya ini diwariskan langsung oleh Bapaknya, Raden Mas Soepardjo Sontodiningrat Hanyokrokusumo, mantan lurah di desa Mangoenredjo, Wates, Yogyakarta. Sejak kecil dia telah dididik untuk menjadi seseorang yang dapat dijadikan panutan bagi orang lain. Dalam cerita ini aku tidak sendirian, tapi aku ditemani oleh beberapa tokoh lain seperti Hans Ferdinant, Julian Anthony V.L., Alice Hanifah, dan masih banyak lagi yang lain!
# Hans Ferdinant #
Tokoh yang satu ini, sangat menarik untuk disimak, terlahir dari keluarga sederhana dan bahagia, Sejak kecil, hampir tidak pernah mengenal dunia modern dan perkembangan teknologi, namun di sisi lain, dia mempunyai kecerdasan yang luar biasa, yang membuat dia disegani oleh teman-temannya termasuk aku. Ketelitiannya dalam merespon dan menganalisa suatu peristiwa memang pantas diacungi jempol. Bak seorang detektif, pria bertopi miring yang suka makan permen lollipop ini mampu memecahkan sebuah kasus hanya dalam hitungan jam. Aku menjadi teringat kejadian musim panas tahun lalu,di sekolah tempat dia belajar, SMK Negeri 1 Purworejo, saat tim penyusun naskah ujian sekolah kehilangan beberapa lembar jawaban soal yang sudah dicetak dan disetujui pihak Depdiknas, tentu saja hal ini membuat kalang kabut pihak sekolah dan orang tua wali yang tidak menginginkan kecurangan dalam pelaksanaan ujian, Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya Depdiknas memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk mencari di mana lembar jawaban soal itu berada. Hans yang waktu itu masih kelas x menawarkan jasanya untuk membantu mencari lembar jawaban itu, dan hanya dengan satu pertanyaan dia sanggup menemukan lembaran kertas itu, Sungguh mengesankan sekali cara berpikir anak yang satu ini! tapi terkadang jalan pikirannya susah ditebak. Dia termasuk seorang yang suka menyendiri dan menghayal. Kadar hayalannyapun tidak tanggung-tanggung, dia ingin sekali menjadi seorang artis dan rock star. Walaupun kenyataannya itu tidaklah segampang yang dia pikirkan.
#Julian Anthony Van Lavoisier #
Dia adikku, dan dalam cerita ini dia tetap menjadi adikku, dia berperan sebagai Anthony, yang selalu membuatku jengkel dengan kemalasannya, selalu ngantuk dan memilih untuk pergi mencari tempat tidur di saat yang lain tengah sibuk, karena hobbinya ya memang tidur. Dia berpendapat bahwa dengan tidur minimal 11 jam perhari, akan membuatnya menjadi lebih fresh dalam menggunakan otak kirinya dan mengembangkan otak kanannya. Walaupun mempunyai kebiasaan yang aneh, namun Sarjana S3 lulusan University of California ini mempunyai banyak prestasi yang patut dibanggakan, seperti saat dia mendapatkan gelar di bidang Science, dan saat dia menyabet juara II kontes robot se Asia-Pasific di Singapura tahun 2001 lalu. Yach walaupun aku selalu dibuatnya jengkel tapi dialah yang selalu membantu dan menemaniku dari semenjak aku lahir hingga saat ini.
# Alice Hanifah #
Nama yang cantik secantik wajahnya. Di sini dia berperan sebagai Alice, seorang gadis asli Sunda yang selalu mengisi hari-hariku di Kota Bogor. Perkenalan itu bermula ketika kami sama-sama bekerja di sebuah perusahaan manufaktur, yang memang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dia mempunyai kepribadian yang jarang dimiliki gadis seusianya, mandiri, dan tidak pernah mengeluh dalam menghadapi setiap cobaan dalam hidupnya, selain itu, dia juga rajin dalam beribadah, selalu mengingatkanku ketika aku belum sholat, dan selalu marah ketika aku lupa melaksanakan sholat. Perhatian semacam itulah yang jarang aku dapatkan di sini, semenjak aku pergi merantau, dialah yang menjadi pengganti figure ibuku dan juga kakak perempuanku. Tapi terkadang dia juga selalu membuatku marah dengan sikap keras kepalanya yang sampai saat ini belum bisa aku kuasai. Hari-hariku semakin indah bersamanya ketika dia mau menerimaku sebagai pasangannya (yang aku maksud di sini adalah pacar), Hidupku yang selama ini buram, kini menjadi lebih berwarna dan indah. Cerita ini juga khusus aku dedikasikan untuk kesetiaan dan kasih sayangnya selama ini.

          Sebenarnya masih banyak tokoh-tokoh lain yang ikut membantuku di sini, namun jika aku mengulasnya satu persatu tidaklah cukup waktu yang aku punya saat ini. Selain biaya percetakannya yang mahal, hal ini juga disebabkan karena banyaknya permintaan dari para penggemar novel-novel karyaku yang saat ini juga tengah beredar luas di masyarakat. Jadi sekali lagi, saya atas nama pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini.

Selasa, 22 Februari 2011

TUGAS AKHIR...BEBAN ATAU TANGGUNG JAWAB?

Enam bulan telah berlalu, seiring berakhirnya masa study semester terakhirku di BSI. Banyak suka duka yang aku alami selama 3 tahun menempuh perkuliahan di sana, tentunya bersama adikku. Mulai dari lelahnya fisik sampai ngedrop dan boringnya pikiran. Tapi Alhamdulillah tak lupa aku ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Agung, karena Dia, aku diberi kekuatan kesabaran dan semangat hingga akhir semester. Namun, perjuangan tidak berhenti sampai di sini. Aku masih harus dihadapkan pada Tugas Akhir yang sangat menyita pikiran dan tenaga, dan akupun pesimis dengan kemampuanku. Sungguh berat,
Dimulai hari ini, Rabu, 23 Februari 2011 pengumuman kelulusan akan diberitahukan lewat website,  rasa takut, kalut, dan was was selalu mengganggu. Ya Allah apakah aku akan lulus? ataukah aku akan menangis meratapi kekalahan?
hanya engkau yang tau, semua aku serahkan pada-Mu! Namun aku berharap semua akan berakhir indah, Amien
ya Robbal 'alamin

Senin, 31 Januari 2011

ADAKAH PACARAN YANG ISLAMI ?

Pernah suatu hari saya dilontari sebuah pertanyaan tentang "pacaran" oleh seorang teman mahasiswi bernama Anna' sebuah pertanyaan yang selalu ditunggu-tunggu para anak-anak muda sekarang.
Maka pada kesempatan ini saya akan membahasnya .
Silahkan Simak!

Pertanyaan:
Assalamualaikum wr. wb.

Selama ini ada beberapa macam pendapat tentang pacaran dalam sudut pandang Islam. Yang ingin saya tanyakan adalah sebenarnya menurut Islam pacaran itu boleh enggak?

Kalau boleh tolong beri alasan yang betul-betul bisa dimengerti, kalau tidak pun saya ingin alasan yang mudah dipahami.

Terus saya ingin tanyakan bagaimana sebaiknya bergaul dengan teman yang berlawanan jenis, soalnya kita kan hidup dengan manusia yang heterogen, dengan prinsip hidup yang berbeda-beda. Tolong beri solusi yang tepat berdasarkan aturan Islam.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas jawabannya.

Jazakallohu khairan katsiron.

Wassalamualiikum Wr. Wb.

Anna Rossana


Jawaban:

Assalamu'alaikum wr. wb.

Sdri. Anna Rossana yang disayangi Allah,

Istilah berpacaran itu sendiri bisa diartikan berbeda, kalaulah pacaran yang saudari maksudkan adalah kisah sejoli yang hanya sekedar untuk menjalin hubungan kasih dua sejoli, untuk fun dan menjurus pada kemaksiatan, maka hal itu tidak diperbolehkan. Akan tetapi jikalau yang dimaksud “pacaranâ€? disini sebagai instrument untuk mengenal calon pendamping lebih jauh, dengan catatan batasan-batasan syar’i harus dijaga, maka boleh-boleh saja, karena dalam Islam itu sendiri ada istilah ta’aruf sebelum pernikahan. Tujuan ta’ aruf disini adalah sebatas untuk mengenal karakter calon pasangan kita, bukan untuk “having fun togetherâ€?. Pergi berduaan tanpa ditemani mahram atau keluarga, seharusnya dihindari. Karena kita tidak tahu apa yang bisa dan mungkin terjadi. Ketentuan ini ahrus tetap berlaku meskipun sudah dalam proses menuju pernikahan. Selama pernikahan belum terlaksana “si diaâ€? tetaplah non mahram. Batasan-batasan syariat juga harus tetap dijaga. Didalam sebuah hadist shohih Rasulullah saw. menegaskan “ Tidaklah diperkenankan bagi laki-laki dan perempuan untuk berkhalwat (berduaan), karena sesungguhnya ketiga dari mereka adalah syetan, kecuali adanya mahram.â€? (HR Ahmad dan Bukhari Muslim, dari â€کAmir bin Rabi’ah)

Menanggapi pertanyaan kedua, yaitu masalah pergaulan, memang betul apa yang dikatakan saudari Anna bahwa posisi kita saat ini sangatlah sulit. Dalam artian kita hidup dengan manusia yang mempunyai prinsip dan pandangan hidup yang berbeda. Bahkan di kota-kota besar masyarakat kita bisa dikatakan memiliki kecendrungan hidup bebas. Terkadang dengan kondisi seperti itu, kita menghadapi sebuah dilema bagaimana menempatkan diri dalam dunia pergaulan agar kita dapat diterima oleh lingkungan, dan keyakinan atau syariat islam pun tetap terjaga. Namun sebetulnya kaidah yang paling tepat dalam pergaulan, khususnya dengan lawan jenis, adalah pandai-pandai menempatkan diri dan menjaga hati. Usahakanlah untuk mengerti situasi kapan kita harus serius dan kapan harus santai, "think before you act" sangatlah penting.

Meskipun demikian, menjaga pandangan adalah sangat dianjurkan, namun inti dari ajaran ini adalah bagaimana kita menjaga hati. Istilahnya, untuk apa kita menundukkan pandangan, jika hati tidak kita tundukkan???.

Semua tergantung dari niat kita. Contohnya, dalam suasana kantor atau organisasi di mana kita dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak, baik laki-laki atau perempuan, kita tentu saja diperbolehkan mengadakan contact dengan lawan jenis. Pada prinsipnya, di mana maksud kita untuk kebaikan dan batasan-batasan syar’i tetap dijaga, semua sah-sah saja. Islam tidaklah pernah bertujuan untuk mempersulit , tapi justru mempermudah hidup kita. Segala yang disyariatkan sudah barang tentu demi kebaikan ummat manusia...

Etika pergaulan dalam islam adalah, khususnya antara lelaki dan perempuan garis besarnya adalah sbb:
  1. Saling menjaga pandangan di antara laki-laki dan wanita, tidak boleh melihat aurat , tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis melebihi apa yang dibutuhkan. (An-Nur:30-31)
  2. Sang wanita wajib memakai pakaian yang sesuai dengan syari'at, yaitu pakaian yang menutupi seluruh tubuh selain wajah, telapak tangan dan kaki (An-Nur:31)
  3. Hendaknya bagi wanita untuk selalu menggunakan adab yang islami ketika bermu'amalah dengan lelaki, seperti:
    • Di waktu mengobrol hendaknya ia menjahui perkataan yang merayu dan menggoda (Al-Ahzab:32)
    • Di waktu berjalan hendaknya wanita sesuai dengan apa yang tertulis di surat (An-Nur:31 & Al-Qisos:25)
  4. Tidak diperbolehkan adanya pertemuan lelaki dan perempuan tanpa disertai dengan muhrim.
Semoga jawaban Saya dapat memuaskan saudari Anna.


Wassalam

Julian G. Setyawan